Selasa, 16 Agustus 2025 - Dilaksanakan Peletakan Batu Pertama IPAL Komunal IKM Tahu dan Festival Tahu di Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto. Acara ini dihadiri oleh Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Bupati Jombang, jajaran Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Forkopimda, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Asisten, kepala OPD terkait, serta para pengrajin tahu kawasan Jogoroto.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan penanaman aneka jenis pohon di sekitar lokasi pembangunan IPAL Komunal, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan IPAL Komunal, kunjungan ke stand-stand Festival Tahu yang menyajikan aneka olahan tahu, laporan PT PGN, Sambutan Bupati Jombang, dan ditutup arahan Diektur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air Dep. Bid. PPKL - KLH/BPLH.
Sejak tahun 1970-an, Kecamatan Jogoroto dikenal sebagai sentra produksi tahu terbesar di Jombang. Saat ini terdapat 88 unit usaha yang tersebar di tiga desa yaitu desa Mayangan, Sumbermulyo, dan Ngumpul. Setiap harinya, industri ini membutuhkan sekitar 84 ton kedelai, menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja, dan menghasilkan produk yang dikenal luas dengan nama “Tahu Njombang”.

Namun, pertumbuhan industri ini menghadirkan persoalan serius. Proses produksi menghasilkan 1,26 juta liter limbah cair per hari, yang sebagian besar dibuang langsung ke lingkungan. Hal ini menimbulkan pencemaran sungai, penurunan kualitas air tanah, serta keluhan masyarakat di wilayah hilir. Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Lingkungan Hidup telah berupaya membangun IPAL skala kecil, memanfaatkan biogas, hingga menerapkan fitoremediasi. Namun, kendala pembiayaan, keterbatasan SDM pengelola, serta kesadaran kolektif membuat hasilnya belum optimal.
Melalui kesadaran para pelaku usaha, terbentuklah Paguyuban Sumber Berkah yang akan berkembang menjadi Koperasi Sumber Berkah. Dengan komitmen bersama, mereka menyediakan lahan untuk pembangunan IPAL Komunal Desa Mayangan Kecamatan Jogoroto.
Melalui laporannya, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk, Rachmat Hutama menyampaikan bahwa Program CSR Kampung Pangan Bersinar berwawasan lingkungan sejenis dan tenar, PT PGN berkolaborasi bersama dengan KLH dan Pemkab Jombang mencari solusi terpadu dengan fokus pada penguatan sektor lingkungan sosial dan ekonomi di Kabupaten Jombang melalui pengembangan usaha berbasis tahu sebagai produk unggulan daerah Jombang.


“Produksi tahu di Jogoroto ini membutuhkan bahan baku kedelai sebanyak 84 ton/hari dan air limbahnya akan masuk ke sungai brantas. Kalau sampai air brantas itu tercemar, yang terdampak sangat banyak di sepanjang Jawa Timur. Sehingga kita harus bersama-sama mengurangi bumban tercemar yang akan masuk ke sungai Brantas. Nah dari hitungan kontribusi dari Pabrik Tahu Jogoroto ini menghasilkan 1.200 m3/hari yang dibuang ke selokan dan akan bermuara di sungai Brantas. Dari 1.200 m3, beban pencemar 4200 kg BOD per hari yang akan masuk ke sungai Brantas, kalau kita olah akan menjadi 400an kg BOD per hari yang akan masuk ke sungai Brantas." jelas Direktur, PPMA KLH/BPLH Tulus Laksono.
“Alhamdulillah, hari ini kita memulai tonggak penting. IPAL Komunal ini adalah bukti nyata bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Pemerintah pusat memberi dukungan regulasi dan dukungan, pemerintah daerah memfasilitasi, PGN hadir dengan dukungan strategis, dan para pelaku usaha mengambil peran penuh. Inilah kolaborasi yang sesungguhnya.” ujar Bupati Warsubi.
Dengan adanya kolaborasi pembangunan IPAL komunal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan, mengurangi pencemaran air, menjaga kesehatan masyarakat sekitar, serta mendukung keberlanjutan industri tahu sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Jombang.