
Keanekaragaman hayati di Indonesia yang dikenal sebagai “mega bodiversity country” merupakan aset penting bagi bangsa Indonesia dan untuk dunia. Produksi pangan tergantung pada keanekaragaman hayati, demikian juga dengan ekosistem yang menyediakan jasa bagi lingkungan. Salah satu upaya untuk mewujudkan perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati ialah melalui pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati. Program Taman Kehati adalah program Kementerian Lingkungan Hidup yang diselenggarakan untuk menyelamatkan berbagai spesies tumbuhan asli/lokal yang memiliki tingkat ancaman sangat tinggi terhadap kelestariannya atau ancaman yang mengakibatkan kepunahannya.
Taman Kehati Kabupaten Jombang yang terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang dan berada pada area Perumda Panglungan merupakan salah satu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di Jawa Timur. Pembangunannya dilakukan sejak tahun 2011 dan diresmikan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup pada tanggal 23 Agustus 2011. Pengembangan Taman Kehati merupakan salah satu komitmen Pemerintah Kabupaten Jombang dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terutama dalam konservasi lingkungan.

Taman Kehati Kabupaten Jombang memiliki luas 15 hektar, dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang dan Perusahaan Daerah Perkebunan Panglungan, didukung CSR PT Indonesia Power Grati POMU.
Saat ini dikembangkan sebagai kawasan konservasi, edukasi, rekreasi dan pengembangan kegiatan ekonomi berbasis partisipasi masyarakat dan lingkungan.
Saat ini terdapat 133 spesies tumbuhan langka endemic Provinsi Jawa Timur dengan sekitar 3.000 individu pohon dipelihara sebagai koleksi ilmiah. Sekitar 46 spesies telah dideskripsikan manfaat dan perannya bagi kehidupan masyarakat. Beberapa diantaranya tergolong agak jarang ditemukan seperti cendana (Santalum album), nogosari (Mesua ferrea), duwet (Syzygium cuminii), trenggulun (Protium javanicum), kemloko (Phyllanthus emblica), jangkang (Sterculia foetida), wuni (Antidesma bunius), rukem (Flacourtia rukam), kepel (Stelechocarpus burahol), wuru sintok (Cinnamomum sintoc), mundu (Garcinia dulcis), sawo kecik (Manilkara kauki), gayam (Inocarpus fagiferous), kedawung (Parkia timoriana), gowok (Syzygium polycephalum).

Koleksi penting lain juga berpotensi sebagai bahan bioaktif obat modern (obat paten) antara lain adalah mengkudu (Morinda citrifolia) untuk berbagai penyakit tekanan darah, diabetes dan meningkatkan stamina tubuh bagi wanita. Buah kepel juga telah diketahui sebagai bahan penyerap bau, dan digunakan pada beberapa produk kosmetika. Masih ada beberapa tumbuhan liar di kawasan ini seperti pegagan (Centela asiatica), yang banyak dan sangat melimpah, bahan bioaktifnya sebagai digunakan dalam sediaan obat penyakit syaraf. Beberapa koleksi lain merupakan bahan kayu bangunan tradisonal yang baik seperti uru lilin (Litsea garciae), sogo (Adenanthera pavonina), sonokeling (Dalbergia latifolia), angsana (Pterocarpus indicus), cempaka (Michelia champaca). Beberapa koleksi lain merupakan koleksi unggulan seperti durian bido (Durio zibethinus) dengan rasa khas duren pahit, pete wonosalam (Parkia spesiosa) yang bisa menghasilkan buah sepanjang tahun.

Berbagai satwa juga terdapat di kawasan ini mulai dari binatang menyusui (musang, kelelawar, tupai) burung (elang ular bido, srigunting, cerocokan, kutilang, perkutut, derkuku, alap-alap, kukuk beluk, dan kelompok burung perkici), reptilia (ular, bunglon dan kadal), amfibia (katak terbang) dan kelompok serangga penyerbuk dan penghasil madu.
Fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung (wisatawan) diantaranya: camping ground, café, gazebo, mushola, kamar mandi, spot selphi, herbarium, parkir dan lain-lain.
Untuk reservasi dan informasi dapat menghubungi:
Mukhlas – Kelompok Pengelola Taman Kehati (HP 0858-5293-2842)
Yud Dian Damanti – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang